Thursday, March 28, 2013

old memory

"anak kecil" aku menyadari itu. yaa, betapa tidak? suara, tingkah laku, cara bicara, dan pikiran yang masih dangkal itulah yang membuatku terlihat seperti anak kecil. apalagi disaat aku memotong rambutku hingga se-bahu. Bukan lebih terlihat dewasa, malah lebih terlihat seperti anak TK. sungguh memalukan. Kau, teman, keluarga, dan diriku sendiri pun merasa julukan "anak kecil" itu memang pantas untukku. terlebih suaraku yang kadang, orang mengira itu hanya suara buatan. Tapi mereka salah. Itulah suara asliku. Namun disamping itu, ternyata ada orang menyukaiku sebagai "anak kecil".

kau. iyaa, kau. kau bilang, kau suka dengan aku yang seperti anak kecil ini. mulai dari suaraku, sampai foto" yang aku upload di jejaring sosial. Tapi saat ini, aku tak tahu. apakah kau masih menganggapku sebagai "sikecilnya" kamu? Aku rasa sudah tidak lagi. Aku sadar, semenjak kejadian itu, aku merubah sikapku terhadapmu. Tak ada lagi suara dan sikap manja yang sering kali aku perdengarkan di telfon untukmu. Namun, ketahuilah, aku sangat ingin kau masih menganggapku "sikecil" mu walaupun aku sudah SMA. Aku merindukan saat-saat itu.

No comments:

Post a Comment