Aku ingin memelukmu
walau rengkuhan jarak itu tak pernah mengizinkan kita bertemu
aku ingin memelukmu
walau jemari kita belum saling menggengam sampai detik ini
aku ingin memelukmu
walau kita belum saling tahu dan bertemu
aku ingin memelukmu
saat kamu kelelahan saat menjalani riuhnya aktifitas
saat kamu rapuh dan menangis
saat kamu merasa dunia terlalu keras untuk kaujalani sendiri
saat kamu mengira tak seorang pun yang peduli pada perasaanmu
aku ingin memelukmu
saat pertama kali aku membuka mata dari tidur lelapku
saat hanya kamu yang kulihat dibangun pagi hariku
aku ingin memelukmu
dibawah hangatnya sinar mentari pagi
dibawah teriknya surya yang meradang garang
dibawah redupnya mentari kala senja
dibawah sinar rembulan dengan hiasan bintang dilangitnya
aku ingin memelukmu
saat angin dengan nakalnya menggelitikmu dan meniup lembut rambutmu
aku ingin memelukmu
saat rindu mengganggu laju kerja otak dan hatimu
aku ingin memelukmu
saat langit sedang menenun benang-benang hujan
lalu kita saling berpeluk dibawah derasnya rindu
hanya berpayung rambut basah dengan balutan senyum bahagia
sungguh, aku mencintaimu
Aku ingin memelukmu, sampai Tuhan memeluk kita.
aku ingin memelukmu
walau jemari kita belum saling menggengam sampai detik ini
aku ingin memelukmu
walau kita belum saling tahu dan bertemu
aku ingin memelukmu
saat kamu kelelahan saat menjalani riuhnya aktifitas
saat kamu rapuh dan menangis
saat kamu merasa dunia terlalu keras untuk kaujalani sendiri
saat kamu mengira tak seorang pun yang peduli pada perasaanmu
aku ingin memelukmu
saat pertama kali aku membuka mata dari tidur lelapku
saat hanya kamu yang kulihat dibangun pagi hariku
aku ingin memelukmu
dibawah hangatnya sinar mentari pagi
dibawah teriknya surya yang meradang garang
dibawah redupnya mentari kala senja
dibawah sinar rembulan dengan hiasan bintang dilangitnya
aku ingin memelukmu
saat angin dengan nakalnya menggelitikmu dan meniup lembut rambutmu
aku ingin memelukmu
saat rindu mengganggu laju kerja otak dan hatimu
aku ingin memelukmu
saat langit sedang menenun benang-benang hujan
lalu kita saling berpeluk dibawah derasnya rindu
hanya berpayung rambut basah dengan balutan senyum bahagia
sungguh, aku mencintaimu
Aku ingin memelukmu, sampai Tuhan memeluk kita.
No comments:
Post a Comment